Senin, 14 Juni 2010

tugas kesehatan

BAB I.
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan
sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang
tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima, serta cerdas. Bukti empiris
menunjukkan bahwa hal ini sangat ditentukan oleh status gizi yang baik, dan status gizi
yang baik ditentukan oleh jumlah asupan pangan yang dikonsumsi. Masalah gizi kurang
dan buruk dipengaruhi langsung oleh faktor konsumsi pangan dan penyakit infeksi.
Secara tidak langsung dipengaruhi oleh pola asuh, ketersediaan pangan, faktor sosialekonomi,
budaya dan politik (Unicef, 1990). Apabila gizi kurang dan gizi buruk terus
terjadi dapat menjadi faktor penghambat dalam pembangunan nasional.
Saat ini diperkirakan sekitar 50 persen penduduk Indonesia atau lebih dari 100
juta jiwa mengalami beraneka masalah kekurangan gizi, yaitu gizi kurang dan gizi lebih.
Masalah gizi kurang sering luput dari penglihatan atau pengamatan biasa dan seringkali
tidak cepat ditanggulangi, padahal dapat memunculkan masalah besar. Selain gizi
kurang, secara bersamaan Indonesia juga mulai menghadapi masalah gizi lebih dengan
kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dengan kata lain saat ini
Indonesia tengah menghadapi masalah gizi ganda. Secara perlahan kekurangan gizi
akan berdampak pada tingginya angka kematian ibu, bayi, dan balita, serta rendahnya
umur harapan hidup. Selain itu, dampak kekurangan gizi terlihat juga pada rendahnya
partisipasi sekolah, rendahnya pendidikan, serta lambatnya pertumbuhan ekonomi
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengungkapkan pentingnya
penanggulangan kekurangan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM
pada seluruh kelompok umur sesuai siklus kehidupan. Investasi di
sektor sosial menjadi sangat penting dalam peningkatan SDM karena akan berdampak
pada pertumbuhan ekonomi negara. Investasi gizi juga berperan penting untuk
memutuskan lingkaran setan kemiskinan dan kurang gizi sebagai upaya peningkatan
SDM. Beberapa dampak buruk kurang gizi adalah: rendahnya produktivitas kerja;
kehilangan kesempatan sekolah; dan kehilangan sumberdaya karena biaya
kesehatan yang tinggi . Untuk menjaga agar individu tidak
kekurangan gizi maka akses setiap individu terhadap pangan harus dijamin. Akses
pangan setiap individu ini sangat tergantung pada ketersediaan pangan dan
kemampuan untuk mengaksesnya secara kontinyu (spasial dan waktu). Kemampuan
mengakses pangan ini dipengaruhi oleh daya beli, yang berkaitan dengan tingkat
pendapatan dan kemiskinan seseorang.
.





1.2. TUJUAN PENULISAN
• . Meningkatkan pemahaman pentingnya peran pembangunan pangan dan gizi
sebagai investasi untuk mewujudkan SDM Indonesia berkualitas.
• Meningkatkan kemampuan menganalisis perkembangan situasi pangan dan gizi disetiap wilayah agar: (i) mampu menetapkan prioritas penanganan masalah pangan
• Sebagai tugas mata kuliah yang diajarkan.

1.3. Metode Penelitian
Penyusunan penulisan ini menggunakan metode studi pustaka yaitu dengan cara membaca beberapa sumber buku, dan browsing di internet untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan gizi dan nutrisi
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika pada penulisan ilmiah ini disusun menjadi 4 bab,yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menerangkan beberapa hal, antara lain latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Tentang teori yang ada dalam kehidupan sehari,dan kita bisa merasakan sendiri
BAB III PEMBAHASAN
Membahas secara keseluruhan tentang nutrisi dan gizi,kita semua pasti tahu semua apa itu gizi dan nutrisi,kami dari kelompok ini akan lebih menjelaskan apa itu nutrisi dan gizi

BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakir yang berisi tentang kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi penulisan.




BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA). Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri
2..2 Jenis-jenis Nutrisi
Ahli gizi membuat daftar nutrisi penting yang dibutuhkan manusia saat in khususnya wanita yang lagi mengandung adalah sebagai berikut:

• Zat Besi
Zat Besi merupakan unsur utama untuk pembuatan sel darah merah. Fungsi sel darah merah adalah mengantarkan oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh, memerankan fungsi oksidasi untuk menghasilkan energi yang diperlukan tubuh. Kekurangan zat besi akan mempengaruhi produksi sel darah merah, menyebabkan anemia(darah rendah) serta kekurangan suplai oksigen, sehingga mudah lelah, muka pucat, daya tahan tubuh rendah, daya ingatan berkurang, dan cepat menua. Jika dalam jangka panjang tidak diobati, akan menyebabkan lemah jantung.
Wanita dikarenakan menstruasi menyebabkan kehilangan zat besi, maka perlu menambahan zat besi yang cukup untuk mencegah anemia(darah rendah). Zat besi yang bersumber dari makanan adalah paling ideal,, jika perlu dapat ditambah dengan zat besi olahan. Makanan yang kaya akan zat besi termasuk daging merah, unggas peliharaan, hati, kerang, telur ayam, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, jamur hitam, biji-bijian, buah kering dan sebagainya. Pada saat makan dilengkapi dengan buah-buahan lebih baik, karena vitamin C yang ada dalam buah dapat meningkatkan penyerapan zat besi. namun perlu hindari minuman kopi atau teh, karena polyphenol yang terkandung dalam kopi dan asam tannic yang terkandung dalam teh akan mempengaruhi usus dalam penyerapan zat besi.
Wanita pada masa post-menopause, zat besi yang dibutuhkan lebih sedikit.. Kecuali dokter yang menyarankan perlu penambahan zat besi, bila tidak, maka di saat mengkonsumsi multi-vitamin, lebih baik pilih yang tidak mengandung zat besi, karena kandungan zat besi yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi penyerapan kalsium. Penelitian di Finlandia dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa suplemen zat besi yang berlebihan bisa meningkatkan ratio penyakit kardiovaskular(jantung).:
• Kalsium

Kalsium adalah komponen utama pembentukan tulang. Jika penyerapan kalsium tidak mencukupi, mudah mengakibatkan osteoporosis (keropos tulang), bahkan menyebabkan patah tulang, dalam kasus berat, dapat pula mengancam jiwa. 

Selama masa hamil dan menyusui harus menyerap kalsium secukupnya. Kekurangan kalsium tidak hanya mempengaruhi kesehatan dan perkembangan bayi, bahkan mudah menyebabkan sakit punggung /pinggang, kaki kram dan sebagainya pada sang ibu. Ketika berusia lanjut juga mudah menyebabkan osteoporosis.
Manusia setelah memasuki usia setengah baya, kualitas tulang mulai menurun, terutama pada wanita, setelah menopause tingkat penurunan bertambah cepat. Data Yayasan Osteoporosis Nasional Amerika menunjukkan bahwa 80% pasien osteoporosis adalah wanita. Dokter menyarankan, saat masih muda harus menyerap zat kalsium secukupnya, sebagai simpanan untuk keperluan tulang, demi mengurangi resiko terkena osteoporosis di usia tua. Disamping itu, wanita yang berusia lanjut harus menghindari konsumsi berlebihan pada minuman yang mengandung kafein (seperti kopi atau teh dll), atau merokok. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kepadatan tulang, yang menyebabkan osteoporosis.
Kalsium yang dibutuhkan wanita setiap hari terdapat perbedaan berdasarkan usia, umumnya 1.000 sampai 1.500 mg. Susu dan produk susu lainnya kaya akan zat kalsium, terutama susu, sangat mudah bagi tubuh untuk diserap. Selain itu masih ada produk kacang-kacangan, ikan, ikan kering, udang, kerang, wijen hitam, jamur hitam, rumput laut, sayur kelan, bayam dan sebagainya yang rata-rata kaya zat kalsium. Jika tidak dapat memperoleh kalsium secukupnya melalui makanan, maka harus memikirkan cara lain untuk penambahan kalsium olahan.
• Vitamin D
Vitamin D dapat memperkuat usus dalam penyerapan kalsium dan fosfor, untuk mencapai tujuan memperkuat tulang. Sinar ultra violet dari matahari dapat membuat dehidrogenasi kolesterol dalam kulit berubah menjadi vitamin D. Penelitian telah menunjukkan bahwa sekitar 90% vitamin D pada tubuh manusia diperoleh dari penjemuran matahari, sehingga disebut "vitamin sinar matahari." Penjemuran yang wajar setiap hari, ditambah dengan konsumsi makanan yang mengandung vitamin D dalam jumlah yang sesuai, mampu menghasilkan cukup vitamin D. Makanan yang berasal dari produk hewan merupakan sumber utama vitamin D , seperti susu, produk susu, hati, hidangan laut dll. Sedangkan yang paling kaya akan vitamin D adalah minyak ikan.
Wanita berusia lanjut, karena fungsi pengolahan vitamin D menurun, ditambah dengan penurunan fungsi usus secara bertahap, daya penyerapan terhadap kalsium juga turut berkurang. Selain itu, cream pelindung kulit terhadap sinar UV matahari telah menghalangi penjangkauan sinar matahari pada kulit, sehingga mempengaruhi penyerapan vitamin D. Untuk mengkompensasi kekurangan ini, wanita berusia lanjut dapat memikirkan penambahan multi-vitamin yang sekaligus mengandung vitamin D dan kalsium. Pada usia diatas 50 tahun jumlah kebutuhan vitamin D perhari adalah 400 unit, sementara usia diatas 70 tahun membutuhkan 600 unit. Tetapi jangan melebihi 800 unit, untuk menghindari penyerapan berlebihan yang dapat menyebabkan hypercalcemia (kelebihan kalsium pada darah) dan hiperlipidemia (kelebihan asam urat), yang akan mengakibatkan perusakan pada ginjal, jantung dan pembuluh darah.
• Vitamin B6, dan B12
Vitamin B6 membantu produksi sel darah merah dan metabolisme. Vitamin B12 membantu menjaga kesehatan sel-sel saraf, dan perkembangan sel darah merah , serta memelihara kesehatan pembuluh darah jantung. Kekurangan vitamin B6 atau B12 dapat menyebabkan anemia(darah rendah). Kedua vitamin kelompok B ini juga sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Vitamin B6 dan B12 biasanya ditemukan dalam protein hewani. Mayoritas orang-orang yang berusia lanjut akan mengalami kekurangan kedua vitamin tersebut, karena turunnya daya penyerapan lambung dan usus, atau kurang mengkonsumsi daging, atau pengunyahan yang kurang sempurna. Oleh karena itu, diusulkan untuk menggunakan suplemen multi-vitamin.
Survei menemukan bahwa orang berusia lanjut apabila kurang menyerap vitamin B6 akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan kemampuan berpikir. Penelitian University Oxford Inggeris juga menunjukkan bahwa orang berusia lanjut yang kekurangan vitamin B12, kapasitas pikiran pada otaknya kemungkinan akan cepat menyusut dan menyebabkan gejala pikun. Universitas Osaka Jepang baru baru ini mempublikasikan hasil penelitiannya, bahwa penyerapan vitamin B6, B12 dan asam folat yang kurang memadai akan meningkatkan resiko infark miokard tariff (penyumbatan pembuluh darah jantung).
Makanan yang kaya vitamin B 6 adalah daging, hati hewan, telur ayam, pisang, kentang, hevermout, beras merah, kacang tanah, tunas gandum dan madu. Makanan yang kaya Vitamin B12 termasuk daging, produk susu, telur, gandum, beras merah dan rumput laut. Di antara obat ramuan Tiongkok, Tang-kui (angelica) dan daun Ming-re juga mengandung vitamin B12. 

V) Asam folat

Asam folat dikategorikan dalam kelompok vitamin B. Bagi wanita yang sedang hamil atau akan hamil harus banyak menyerap asam folat. Penelitian membuktikan bahwa kekurangan vitamin B akan menyebabkan bayi cacat otak dan tulang punggung. U.S. Federal Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 1998 sudah menetapkan, bahwa semua produsen makanan diminta menambahkan asam folat pada hasil produknya berupa roti, terigu, sereal dll. Untuk produk gandum seutuhnya termasuk roti gandum, beras merah, havermout dan sebagainya tidak perlu ditambahkan, karena makanan tersebut sudah mengandung asam folat alami.
Selain suplemen asam folat, sayur-sayuran yang berwarna hijau juga mengandung asam folat cukup tinggi, seperti bayam, kembang kol hijau, selada, ketumbar, asparagus dan lainnya. Daun sayuran yang berwarna makin hijau tua, kandungan asam folatnya makin tinggi, yang tertinggi adalah bayam. Lainnya seperti jeruk, kiwi, melon, labu, kacang-kacangan juga kaya akan asam folat.
• β-karoten
Karoten mempunyai fungsi antioksidan, dapat melindungi tubuh manusia dari radikal bebas yang merusak sel, mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung dan kanker. Sumber utama karoten berasal dari sayur dan buah yang berwarna hijau atau orange, misalnya bayam, kucai, daun lobak, wortel, tomat merah, aprikot, pepaya, melon, labu, ubi jalar, mangga dan lainnya. Penyerapan karoten berlebihan akan menyebabkan kulit menjadi kuning, terutama pada tangan dan kaki, yang dikenal sebagai "carotenemia", setelah berhenti mengkonsumsinya, perlahan-lahan secara alami akan pulih seperti semula .
• Asam lemak Omega -3
Dikarenakan wanita mempunyai hormon estrogen yang dapat menjaga kesehatan pembuluh darah jantung, sehingga pembuluh darah tidak begitu mudah tersumbat dan terjadi pengerasan. Namun seiring usia yang semakin tua, sekresi hormon berkurang atau terhenti, mudah terjadi akumulasi lemak di dinding pembuluh darah, sehingga resiko terkena penyakit jantung dan stroke juga meningkat. Asam lemak omega -3 telah terbukti dapat mengatur lemak darah, menurunkan kadar kolesterol, mencegah penyakit jantung. Ikan salmon dan ikan tuna kaya akan asam lemak Omega -3. Jus jeruk murni biasanya juga ada penambahkan asam lemak Omega -3. Kapsul minyak ikan juga dapat menyediakan asam lemak yang diperlukan, tetapi pada masa hamil dan menyusui, atau mereka yang ada gejala perdarahan (misalnya sebelum atau sehabis operasi, sewaktu menstruasi dll), maupun sedang mengkonsumsi antikoagulan (obat anti pembekuan darah) atau obat lainnya, penggunaannya harus di bawah pengarahan dokter.
Manusia dari usia muda menuju penuaan adalah hukum alami. Teori dari pengobatan tradisional Tiongkok menekankan, kesehatan fisik dan kesehatan mental saling mempengaruhi, saling mengekang dan menyeimbangkan. Selain memperhatikan kebiasaan hidup yang baik dalam hal makan dan minum, mengkonsumsi suplemen gizi selayaknya ( sesuai petunjuk dokter dan ahli), serta olahraga secukupnya, tak kalah penting adalah sayangi kehidupan ini, tidak cemas dan tidak tegang, selalu tersenyum, setiap saat menjaga ketenanga dan kedamaian di dalam hati, toleran terhadap semua orang dan urusan, dengan demikian, biarpun berada pada tahap usia manapun, pasti dapat membuat kita hidup lebih sehat, lebih bahagia.









BAB 111
PEMBAHASAN

3.1.Nutrisi dan gizi seimbang untuk mencegah penyakit(hipertensi)
3.2. Hubungan gizi dan hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas
normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor
dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab
hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat
adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari
pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah.
Faktor gizi yang sangat berhubungan dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa
mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang
berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga berperan, karena
pada usia lanjut (usila) pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya
berkurang.
Pembuluh yang mengalami sklerosis (aterosklerosis), resistensi dinding pembuluh
darah tersebut akan meningkat. Hal ini akan memicu jantung untuk meningkatkan
denyutnya agar aliran darah dapat mencapai seluruh bagian tubuh.
Menurut Maria C. Linder, Ph.D dari California State University, Fullerton, CA, masih
menjadi perdebatan kontroversi tentang pengaruh faktor diet dan cara hidup
terhadap terjadinya aterosklerosis. Namun dari beberapa kecenderungan
menyatakan bahwa: 1) terjadinya plak (plaque) aterosklerosis merupakan suatu
respon dari cedera pada dinding arteri terhadap kerusakan yang dibentuk oleh
lapisan epitel; 2) serat makanan, Mg dan beberapa mikronutrien seperti Cr, Cu
mungkin penting dalam pencegahan jangka panjang atau memperlambat
aterosklerosis. Selain itu konsumsi tinggi kolesterol dan lemak yang memicu
terjadinya aterosklerosis dapat berikut ini.
Aterosklerosis terjadi bila sebagian besar permukaan bagian dalam arteri besar
membentuk plaque. Ada tiga macam plaque, yaitu:

1. Raise Plaque
Terdiri dari peninggian sel-sel urat daging licin, serat, lipid dan puing-puing
(jaringan nekrotik adalah suatu penebalan lapisan medial), kalsifikasi dan
hemoragi dari dinding arteri. Plaque tersebut menonjol ke arah lumen dan
menyebabkan pengurangan aliran darah dan elastisitas pembuluh darah. Ini akan
menyebabkan terbentuknya trombus yang oklusif (pembekuan) dan dapat
menyebabkan infark miokardium dan stroke.

2. Plak yang disebut Fatty Streaks Terdiri dari proferasi sel-sel urat daging licin bersama dengan berbagai lipid intra
dan ekstra sekuler.

3. Fibrosis Plaque
Serat-serat tenunan pengikat membentuk semacam tutup / topi diatas lipid
ekstraselluler bagian dalam dan sisa-sisa seluler membentuk pinggiran yang
mengganggu lumen.

Faktor-faktor penyebab cenderungnya dinding pembuluh darah membentuk plak
antara lain: cedera mekanis, panas/dingin, zat-zat kimia, virus, homosistein dan
kolestero
Hasil pengamatan epidemiologi yang membandingkan populasi atau sub populasi di
beberapa negara, menunjukkan bahwa banyak faktor cara hidup dan makanan yang
menyebabkan risiko menjadi lebih besar untuk menderita penyakit kardiovaskuler.
Tabel berikut ini memperlihatkan faktor risiko penyebab aterosklerosis, yaitu:
Faktor Risiko Dalam Aterosklerosis
Primer :
•Merokok (1 pak sehari)
•Tekanan darah (diastolik _ 90 m Hg, sistolik > 105 mm Hg)
•Peningkatan kolesterol plasma (> 240-250 mg/dl)
Sekunder :
•Peningkatan trigliserida plasma
•Obesitas
•Diabetes
•Stress kronis
•Pil KB
•Vasektomi
Merokok, tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar kolesterol plasma/serum
adalah faktor risiko utama terjadinya asteroklerosis, sedangkan penyebab sekunder
adalah stress, kurang gerak, peningkatan trigliserida plasma. Rasio kolesterol HDL :
LDL berbanding terbalik dengan terjadinya asteroklerosis dan ini lebih berarti
daripada hubungan dengan total kolesterol serum LDL yang berlebihan memicu
terjadinya asteroklerosis pada dinding pembuluh darah. Selain konsumsi lemak yang
berlebih, kekurangan konsumsi zat gizi mikro (vitamin dan mineral) sering
dihubungkan pula dengan terjadinya ateroklerosis, antara vitamin C, vitamin E dan
B6 yang meningkatkan kadar homosistein. Tingginya konsumsi vitamin D merupakan
faktor terjadinya asteroklerosis dimana terjadi deposit kalsium yang menyebabkan
rusaknya jaringan elastis sel dinding pembuluh darah

3.2.GIZI SEIMBANG
Gizi berasal dari bahasa arab: “al gizai” yang artinya makanan dan manfaatnya untukkesehatan. Dapat juga diartikan sari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Manusia dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, dimulai dari saat
pembuahan, berlangsung sepanjang masa hidupnya hingga dewasa sampai masa
tua, memerlukan zat gizi yang terkandung dalam makanan. Jadi manusia mendapat
zat gizi atau nutrien dalam bentuk makanan yang berasak dari hewan (hewani) dan
tumbuh-tumbuhan (nabati). Zat gizi tersebut adalah karbohidrat, protein dan lemak
yang disebut sebagai zat gizi makro serta vitamin dan mineral yang disebut dengan
zat gizi mikro. Selain itu, untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh
diperlukan air dan serat. Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam makanan untuk
memenuhi semua zat gizi tersebut. Kekurangan atau kelebihan salah satu unsur zat
gizi akan menyebabkan kelainan atau penyakit. Oleh karena itu, perlu diterapkan
kebiasaan makanan yang seimbang sejak usia dini dengan jumlah yang sesuai
kebutuhan masing-masing individu agar tercapai kondisi kesehatan yang prima.
Hidangan “gizi seimbang” adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur. Zat tenaga atau kalori diperlukan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari yang sebagian besar dibutuhkan dari bahan makanan sumber
karbohidrat dan lemak serta sedikit protein. Zat pembangun atau protein ini penting
untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan
makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati). Bahan makanan sumber zat
tenaga dari karbohidrat, antara lain: beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang,
sagu, roti, mie, pasta` makaroni dan tepung-tepungan disamping gula murni, baik
sukrosa, glukosa atau laktosa. Sedangkan bahan makanan sumber zat tenaga dari
lemak antara lain: lemak hewani, minyak, santan, margarine dan mentega. Bahan
makanan sumber zat pembangun yang berasal dari hewani antara lain: daging, ikan,
ayam, telur, udang, kerang sari serta turunannya (seperti keju, yoghurt, dll).
Sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan yang
mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk proses metabolisme
atau bekerjanya fungsi organ tubuh. Selain itu, air juga diperlukan untuk proses
metabolisme. Sedangkan serat juga dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk
memberikan isi perut (bulky) dan membantu memperlancar proses buang air besar.
Selain itu serat juga mempengaruhi penyerapan zat gizi dalam usus.

Disamping “4 Sehat 5 Sempurna”, pola makan yang mengikuti “13 Pesan Dasar Gizi
Seimbang” sangat dianjurkan untuk mendapatkan kecukupan zat gizi.
1. Makanlah aneka ragam makanan
Makan yang beraneka ragam akan saling melengkapi kekurangan zat gizi dari
berbagai makanan, yang menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga,
at pembangun dan zat pengatur.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Setiap orang dianjurkan makan makanan yang cukup mengandung energi agar
dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan
energi
Dianjurkan menggunakan sumber karbohidrat kompleks (padi-padian, umbiumbian
dan tepung-tepungan) daripada karbohidrat murni (gula).
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan
energi
Lemak dan minyak berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu
penyerapan vitamin A, D, E, dan K serta menambah lezatnya hidangan.
Dianjurkan menggunakan lemak dan minyak nabati, karena mudah dicerna oleh
tubuh.
5. Gunakan garam beryodium
Garam beryodium adalah garam natrium yang diperkaya dengan kalium yodida,
Sebanyak 30-80 ppm. Setiap keluarga dianjurkan untuk menggunakan garam
beryodium untuk memasak/mengolah makanan agar tidak terjadi Gangguan
Akibat Kurang Yodium (GAKY).
6. Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi / Fe adalah salah satu unsur penting untuk membentuk hemoglobin (Hb)
atau sel darah merah. Kurang zat besi dapat menyebabkan anemia. Sumber zat
besi yang baik berasal dari makanan hewani (heme-iron) dibandingkan dari
makanan nabati (nonheme-iron).
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, karena kandungan zat gizinya lengkap,
mengandung zat kekebalan dan memberikan ASI akan mempererat jalinan kasih
sayang ibu dan bayinya.
8. Biasakan makan pagi
Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat karena memelihara ketahanan fisik,
mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja.
9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
Air minum harus bersih dan bebas kuman dengan cara mendidihkan atau
diproses dengan alat (air minum dalam kemasan). Fungsi air minum dalah tubuh
adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi, mengatur keseimbangan cairan
dan garam mineral, mengatur suhu tubuh dan mengeluarkan sisa metabolisme.
Dianjurkan minum sekurang-kurangnya 2 liter atau 8 gelas sehari untuk
mencegah dehidrasi dan menurunkan risiko penyakit ginjal.
10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
Kegiatan fisik dan olahraga (setiap hari jalan kaki) sangat dianjurkan untuk
meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan
fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses menua.
11. Hindari minum minuman beralkohol
Alcohol hanya mengandung energi, tanpa mengandung zat gizi lain. Kebiasaan
minum alcohol dapat mengakibatkan: kurang gizi, penyakit gangguan hati,
kerusakan saraf otak dan jaringan serta menyebabkan kecanduan.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Makanan yang aman adalah makanan bebas dari kuma dan bahan kimia
berbahaya, serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label pada makanan yang dikemas adalah keterangan tentang isi, jenis dan
ukuran bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan
keterangan penting lain. Hal tersebut sangat membantu konsumen pada saat
memilih dan membeli makanan tersebut, sesuai kebutuhan gizi dan kondisi
kesehatan konsumen.

Kebutuhan gizi setiap individu berbeda, dipengaruhi oleh faktor-faktor dibawah ini:
1. Umur: masa pertumbuhan dari janin, bayi, balita, usia remaja sampai dewasa
muda membutuhkan zat gizi cukup. Kekurangan zat gizi pada masa tersebut
akan mempengaruhi proses tumbuh kembang. Contoh: kurang yodium pada ibu
hamil menyebabkan anak kretin.
2. Jenis Kelamin: pada umumnya laki-laki memerlukan zat gizi lebih d ibandingkan
wanita karena luas permukaan tubuh maupun otot pada laki-laki lebih besar
daripada wanita. Namun kebutuhan Fe pada wanita cenderung lebih tinggi
karena wanita mengalami menstruasi.
3. Aktifitas: kegiatan atau pekerjaan sehari-hari yang lebih aktif baik fisik maupun
mental memerlukan energi/kalori yang lebih banyak.
4. Wanita hamil dan orang yang baru sembuh dari sakit umumnya memerlukan zat
gizi yang lebih banyak. Namun pada penderita penyakit-penyakit tertentut seperti
jantung, diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit degeneratif lain memelukan
diet khusus dimana ada unsur zat gizi dengan jumlah tertentu yang harus
dibatasi.
5. Lingkungan yang dingin membutuhkan kalori dan protein yang lebih.

Demikian pula orang yang berada di lingkungan bahan nuklir harus mendapatkan suplemen
khusus (vitamin dan mineral) untuk melindungi sel-sel tambahan dari efek
radiasi.
Sehingga Angka Kecukupan Gizi (AKG) setiap individu akan berbeda sesuai dengan
kondisi masing-masing. Untuk mengukur AKG bagi orang dewasa secara cepat,
kebutuhan kalori/energi dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Jenis Kelamin Angka Kecukupan Gizi (Kkal/hari)
Ringan Sedang Berat
Laki-laki 1,56 x BMR 1,76 x BMR 2,10 x BMR
Wanita 1,55 x BMR 1,70 x BMR 2,00 x BMR
Sumber : FAO/WHO/UNU, 1985 (dengan penyesuaian)
(dikutip dari Widyakarya Pangan dan Gizi VI, 1998)
Prinsip untuk menentukan Angka Kecukupan Energi didasarkan pada pengeluaran
energi dimana komponen Basal Metabolic Rate merupakan komponen utama. Nilai
BMR ditentukan oleh berat dan susunan tubuh serta umur dan jenis kelamin. Secara
sederhana nilai BMR dapat ditaksir dengan menggunakan rumus regresi linier
sebagai berikut :
Rumus untuk menaksir nilai BMR
Kelompok Umur BMR (Kkal/hari)
(tahun) Laki-laki Wanita
0 – 3 60,9 BB + 54 61,0 B + 51
3 – 10 22,7 BB + 495 22,5 B + 499
10 – 18 17,5 BB + 651 12,2 B + 746
18 – 30 15,3 BB + 679 14,7 B + 496
30 – 60 11,6 BB + 879 8,7 B + 829
> 60 13,5 BB + 487 10,5 B + 596

BB = Berat Badan (dapat digunakan actual weight atau BB ideal/norma tergantung
tujuan)

Dengan komposisi makanan sehari 60% dari sumber karbohidrat, 20% dari protein
dan 20% dari lemak. Kecukupan protein yang dianjurkan adalah 0,8 gram/kgBB/hari.
Konsumsi protein yang berlebih dapat membebani fungsi ginjal. Pada kondisi
tertentu, seperti gizi buruk atau masa penyembuhan konsumsi protein dapat
ditingkatkan antara 1,2-1,8 gram/kgBB/hari. Dianjurkan memenuhi kebutuhan
protein dari protein nabati dan hewani dengan perbandingan 3:1.
Widya Karya Pangan dan Gizi VI tahun 1998, menetapkan AKG bagi orang dewasa
secara nasional berdasarkan kebutuhan energi/kalori dari protein, sebagai berikut:

Indikator Tingkat Konsumsi Tingkat Persediaan

Energi 2.150 K Kalori 2.500 K Kalori
Protein 46,2 gram 55 gram
(9 gram protein ikan, 6 gram protein hewani lain dan 40 gram protein nabati)
AKG diatas bila kita jabarkan menurut takaran konsumsi makanan sehari pada orang
dewasa umur 20-59 tahun, yaitu: nasi/pengganti 4-5 piring, lauk hewani 3-4 potong,
lauk nabati 2-4 potong, sayuran 1 ½ - 2 mangkok dan buah-buahan 2-3 potong.
Dengan catatan dalam keadaan berat badan ideal.

3.4. POLA MAKAN SEHAT UNTUK MENCEGAH HIPERTENSI

Sebagaimana dijelaskan bahwa faktor penyebab utama terjadinya hipertensi adalah asteroklerosis yang didasari dengan konsumsi lemak berlebih, oleh karena untuk mencegah timbulnya hipertensi adalah mengurangi konsumsi lemak yang berlebihdisamping pemberian obat-obatan bilamana diperlukan. Pembatasan konsumsi lemak
sebaiknya dimulai sejak dini sebelum hipertensi muncul, terutama pada orang-orang
yang mempunyai riwayat keturunan hipertensi dan pada orang menjelang usia
lanjut. Sebaiknya mulai umur 40 tahun pada wanita agar lebih berhati-hati dalam
mengkonsumsi lemak pada usia mendekati menopause.
Prinsip utama dalam melakukan pola makan sehat adalah “gizi seimbang”, dimana
mengkonsumsi beragam makanan yang seimbang dari “kuantitas” dan “kualitas”
yang terdiri dari:
Sumber karbohidrat : biji-bijian.
Sumber protein hewani : ikan, unggas, daging putih, putih telur, susu
rendah/bebas lemak.
Sumber protein nabati : kacang-kacangan dan polong-polongan serta
hasil olahannya.
Sumber vitamin dan mineral : sayur dan buah-buahan segar.

A. CAPAI DAN PERTAHANKAN BERAT BADAN IDEAL

Pola makan sehat bertujuan untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan ideal, sehingga dianjurkan untuk menyeimbangkan asupan kalori dengan kebutuhan energi total dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung kalori tinggidan atau makanan yang kandungan gula dan lemaknya tinggi. Disamping itu, agar melakukan aktifitas fisik yang cukup untuk mencapai kebugaran jasmani yang baikdengan menyeimbangkan pengeluaran dan pemasukan energi/kalori. Untuk
menurunkan berat badan, penggunaan energi harus melebihi asupannya.
Cara
mengukur berat badan ideal yang dapat digunakan adalah :

1. Menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) :
BB (kg)
IMT = --------------
TB x TB (m)
Status Gizi Wanita Laki-laki
Normal 17 -23 18 –25
Kegemukan 23 – 27 25 - 27
Obesitas > 27 > 27
BB = Berat Badan, TB = Tinggi Badan
Contoh: wanita dengan TB = 161 cm, BB = 58 kg
58
IMT = ---------------- = 22,37 (normal)
1,61 x 1,61

2. Menggunakan Rumus BROCCA :
BB ideal = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
Batas ambang yang diperbolehkan adalah + 10%. Bila > 10% sudah kegemukan
dan bila diatas 20% sudah terjadi obesitas.
Contoh: wanita dengan TB = 161 cm, BB = 58 kg
BB ideal = (161 – 100) – 10% (161 – 100)
= 61 – 6,1 = 54,9 (55 kg)
BB 58 kg masih dalam batas > 10%.
Secara umum untuk menurunkan berat badan dapat dicapai dengan menurunkan
asupan total kalori. Dianjurkan untuk menurunkan berat badan 0,5 – 1 kg per
minggu. Sehingga kebutuhan kalori harus dikurangi 500 – 1000 KKal/hari. Dianjurkan
untuk meningkatkan penggunaan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan
produk biji-bijian serta mengurangi bahan makanan hewani (daging merah), l emak
atau minyak jenuh (mentega atau santan), karbohidrat murni (gula, tepungtepungan)
dan yang mengandung alkohol. Dalam menjalankan diet rendah kalori,
agar berhati-hati terjadinya kekurangan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Oleh
karena itu, dianjurkan banyak makan sayuran dan buah-buahan (daftar bahan
makanan penuh dapat dilihat di lampiran 1).
Perhitungan energi sangat penting pada diet untuk mempertahankan atau
menurunkan BB mencapai ideal. Diet tinggi lemak dapat menyebabkan kenaikan BB
dalam waktu cepat. Namun harus diperhitungkan pula asupan dari seluruh total
energi per hari terutama dari sumber makro nutrisi, yaitu: karbohidrat, protein dan
lemak. 1 gram lemak setara dengan 9 kkal, 1 gram karbohidrat dan protein setara
dengan 4 kkal sedangkan 1 gram alcohol setara dengan 7 kkal. Oleh karena itu,
komposisi makronutrien yang dianjurkan adalah mengurangi bahan makanan
terutama dari sumber-sumber lemak dan protein, terutama bagi usia dewasa sampai
usia lanjut (> 40 tahun).

Piramida makanan dibawah ini menggambarkan komposisi makanan yang
dianjurkan.

DAFTAR BAHAN PANGAN :
1. Serelia, dan umbi-umbian serta hasil olahannya: beras, jagung, sorgum, cantle,
jail, sagu, ubi, singkong, kentang, talas, mie, roti, bihun, oat.
2. Sayuran:
- Sayur daun: kangkung, bayam, pucuk labu, sawi, katuk, daun singkong, daun
pepaya, daun kacang, daun mengkudu, dan sebagainya.
- Sayur buah: kacang panjang, labu, mentimun, kecipir, tomat, nangka muda,
dan sebagainya.
- Sayur akar: wortel, lobak, bit, dan sebagainya.
3. Buah: jambu biji, pepaya, jeruk, nanas, alpukat, belimbing, salak, mengkudu,
semangka, melon, sawo, mangga.
4. Kacang-kacangan dan hasil olahnya (tempe, tahu) serta polong-polongan.
5. Unggas, ikan, putih telur.
6. Daging merah, kuning telur.
7. Minyak, santan, lemak (gajih), jeroan, margarine, susu dan produknya.
8. Gula, garam.

B. CAPAI DAN PERTAHANKAN KADAR KOLESTEROL
Lemak jenuh adalah penentuan utama peningkatan kadar kolesterol, sehingga dianjurkan untuk menurunkan asupan lemak jenuh < 10% asupan total energi dengan membatasi asupan makanan kaya asam lemak jenuh (susu tinggi lemak dan produknya, daging berlemak serta minyak kelapa). Pada orang dengan kadarkolesterol LDL tinggi atau dengan penyakit kardiovaskuler, lemak jenuhnya haruslebih rendah (< 7% total energi).

Minyak, santan, lemak,
jeroan, margarine, susu dan produk susu
Daging merah, kuning telur
Daging putih (ikan, unggas), putih telur
Kacang-kacangan
Buah
Sayuran
Serelia dan umbi-umbian serta hasil olahannya

Asam lemak trans diet dapat meningkatkan kolesterol LDL dan menurunan kolesterol
HDL. Asam lemak ini terdapat pada produk makanan jadi yang mengandung minyak
tumbuhan yang terhidrogenasi sebagian seperti kue kering, kraker, makanan yang
dipanggang dan digoreng. Minyak yang digunakan pada makanan yang digoreng di
kebanyakan restoran kemungkinan mengandung asam lemak trans yang tinggi.
Untuk menjaga agar tidak terjadi peningkatan kadar kolesterol, dianjurkan untuk
mengkonsumsi total sumber asam lemak (< 10% kebutuhan energi).
Disamping itu juga harus menurunkan konsumsi bahan makanan tinggi kolesterol,
walaupun bahan makanan tersebut rendah sumber asam lemak jenuh. Kolesterol
dalam makanan dapat juga meningkatkan kadar kolesterol LDL, walaupun tidak
sebanyak lemak jenuh. Kebanyakan makanan tinggi lemak jenuh juga merupakan
sumber kolesterol, sehingga mengurangi komsumsi makanan ini akan memberikan
keuntungan lebih yaitu pembatasan asupan kolesterol. Makanan kaya kolesterol
tetapi rendah kadar asam lemak jenuh (kuning telur) serta kacang-kacangan dengan
kadar lebih rendah sehingga efeknya lebh kecil terhadap kolesterol LDL.

KONSUMSI TARGET KADAR KOLESTEROL
YANG DICAPAI
Makanan hewani <<
Telur dan kacang-kacangan <
< 300 mg/Hari
*)
Makanan hewani <<<
Telur dan kacang-kacangan <<<
< 200 mg/hari
*) dianjurkan bagi individu dengan kadar kolesterol LDL yang meningkat
Sebagai kompensasi pengurangan sumber asam lemak jenuh dan trans dibutuhkan
sumber makanan lain dari karbohidrat dan lemak tak jenuh. Dapat juga ditambahkan
beberapa jenis serat yang larut seperti havermouth untuk mengurangi kolesterol
LDL.
Dari berbagai penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan penggunaan serat
untuk setiap gram dapat menurunkan kolesterol LDL rata-rata 2,2 mg/dl. Sehingga
dianjurkan diet tinggi serat yang diperoleh dari sumber karbohidrat seperti nasi,
jagung, ubi, gandum, kentang, talas, oat.
Makanan yang diperkaya dengan asam lemak tak jenuh berguna untuk merubah
sifat-sifat aterogenik karena disiplidemia yang ditandai dengan kadar kolesterol HDL
yang rendah, trepliserida yang meningkat dan kolesterol LDL meningkat. Penelitian
menunjukkan bahwa makanan kaya asam lemak tak jenuh omega-3, khususnya EPA
dan Docosa Hexaaonoat Acid (DHA), dapat memperbaiki profil lipoprotein darah.
Asam lemak omega-3 yang lain yaitu asam linoleat dapat menurunkan risiko infark
imokard dan penyakit jantung iskemik pada usinta. Makanan sumber asam lemak
omega 3 antara lain adalah ikan terutama ikan berlemak dari laut seperti ikan
tongkol, sarden, salem dan minyak tumbuh-tumbuhan seperti kedelai, jagung,
kacang. Dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan minimal 2 porsi / mg (50 gr / porsi).
Selain itu, untuk menurunkan dan mempertahankan kadar kolesterol dan lipoprotein
dalam darah, dianjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan yang kaya akan
kandungan asam lemak jenuh dan kolesterol tinggi, serta memperbanyak konsumsi
sayuran, ikan, polong-polongan dan kacang-kacangan sebagai sumber asam lemak
tak jenuh.

C. PERTAHANKAN TEKANAN DARAH NORMAL

Asupan garam (Natrium Chlorida) dapat meningkatkan tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penurunan asupan natrium + 1,8 gram/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik 4 mmHg dan diastolik 2 mmHg pada penderita hipertensi dan penurunan lebih sedikit pada individu dengan tekanan
darah normal. Respons perubahan asupan garam terhadap tekanan darah bervariasi
diantara individu yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan juga faktor usia.
Disarankan asupan garam < 6 gram sehari atau kurang dari 1 sendok teh penuh.
Dari berbagai penelitian, terbukti bahwa kenaikan berat badan dapat meningkatkan
tekanan darah dan terjadinya hipertensi, walaupun pada program penurunan berat
badan. Penurunan tekanan darah dapat terjadi sebelum tercapai berat badan yang
diinginkan. Penurunan sistolik dan diastolik rata-rata per kg penurunan berat badan
adalah 1,6 / 1,1 mmHg. Sehingga dianjurkan untuk selalu menjaga berat badan
normal, untuk menghindari terjadinya hipertensi.
Dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi alkohol atau bahan makanan yang
mengandung alkohol karena dapat meningkatkan tekanan darah. Disamping itu
alkohol juga dapat menyebabkan kecanduan.
Dari penelitian-penelitian klinis memperlihatkan pemberian suplemen kalium dapat
menurunkan tekanan darah. Dengan suplementasi diet kalium 60-120 mmol/hari
dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik 4,4 dan 2,5 mmHg pada
penderita hipertensi dan 1,8 serta 1,0 mmHg pada orang normal. Diet kaya kalium
juga dihubungkan dengan penurunan risiko stroke. Asupan diet kalium, Mg dan
kalsium sebaiknya bersumber pada bahan makanan alami. Pemberian suplemen
harus dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
Contoh menu seimbang untuk mencegah hipertensi pada seorang wanita dengan
umur 55 tahun, BB = 60 kg, TB = 150 cm, Tekanan darah = 130/90 mHg dan
aktivitas ringan :
60
IMT = -------------- = 26,67 (kegemukan)
1,5 x 1,5
BB ideal = (150 – 100) – 10% x (150 – 100) = 45 kg
Penurunan BB menjadi 50 kg masih dalam batas > 10%.
Jadi kebutuhan energi dari wanita tersebut diatas adalah :
BMR = (8,7 x 50) + 829 = 522 + 829 = 1264
AKG = 1,55 x 1264 = 1849,25 Kkal.
Karena kegemukan , sehingga total kalori diturunkan menjadi 1500 Kkal
Disampaikan pada Seminar Hipertensi Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran YARSI
Sabtu, 21 September 2002 12
Kebutuhan karbohidrat : 65% x 1500 = 900 kkal = 225 gram (60-65%)
Kebutuhan protein : 20% x 1500 = 300 kkal = 60 gram (15-25%)
Kebutuhan lemak : 15% x 1500 = 225 kkal = 25 gram (10-15%)

Pembagian Makanan Sehari
BAHAN MAKANAN Berat(gram) URT
Pagi : Nasi
Telor ayam/susu skim
Tempe/tahu
Sayuran
Jam 10.00 :
Buah
Siang : Nasi
Daging/ayam
Tempe/tahu
Sayuran
Buah
Minyak utk menggoreng
Jam 16.00 :
Buah
Malam :
Nasi
Ikan
Tempe/tahu
Sayuran
Buah
100
55/30
25
50
100
100
25
25
50
100
15
100
100
25
25
50
100
¾ gls
1 btr/2 sdk mkn
½ ptg
½ gls
1 ptg bsr
¾ gls
½ ptg
1 ptg
½ gls
1 ptg bsr
1 sdm
1 ptg bsr
¾ gls
½ ptg
½ ptg
½ gls
1 ptg bsr


3.5.PENATALAKSANAAN DIET BAGI PENDERITA HIPERTENSI

Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi > 160 /gram mmHg, selain pemberian obat-obatan anti hipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya hidup.Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan tekanan darah menuju normal. Disamping itu, diet juga ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain seperti berat badan yang berlebih,tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam darah. Harus diperhatikan
pula penyakit degeneratif lain yang menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan
diabetes mellitus.

Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :
•Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
•Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita.
•Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan
dalam daftar diet.
Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium yang terdapat dalam
hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Salah satu sumber utama garam natrium adalah garam dapur. Oleh karena itu,
dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari
atau dapat menggunakan garam lain diluar natrium.

A. MENGATUR MENU MAKANAN
Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk
menghindari dan membatasi makanan yang dpat meningkatkan kadar kolesterol
darah serta meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami
stroke atau infark jantung.
Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa,
gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker,
keripik dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buahbuahan
dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur,
kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco
serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

STOP : KONSUMSI DAGING KAMBING DAN DURIAN
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa
tawar dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur
dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan
dapat ditumis untuk memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja
makan dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang berlebih.
Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam
jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.
Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 – 175 mEq/hari) dapat
memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian
kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium akibat dan rendah
natrium. Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari apel (159 mg
kalium), jeruk (250 mg kalium), tomat (366 mg kalium), pisang (451 mg kalium)
kentang panggang (503 mg kalium) dan susu skim 1 gelas (406 mg kalium).
Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan mengobati hipertensi: 2-3 gelas
susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium dapat memenuhi
kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan kebutuhan kalsium perhari rata-rata 808
mg.
Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium yang
dihubungkan dengan rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan. Namun pada
ibu hamil yang hipertensi apalagi yang disertai dengan bengkak dan protein urin (pre
eklampsia), selain obat-obatan dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam dapur
serta meningkatkan makanan sumber Mg (sayur dan buah-buahan).
Contoh menu pada seorang penderita hipertensi laki-laki umur 55 tahun, TB = 175
cm, BB = 80 kg, Tekanan darah = 160/100 mHg dengan aktivitas ringan.
Disampaikan pada Seminar Hipertensi Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran YARSI
Sabtu, 21 September 2002 14
80
IMT = -------------- = 26,13 (gemuk)
1,75 x 1,75
BB ideal = (175-100) – 10% (175-100) = 67,5 kg
Penurunan BB menjadi 75 kg masih dalam batas > 10%.
Jadi kebutuhan energi dari laki-laki tersebut diatas adalah :
BMR = (11,6 x 75) + 879 = 870+ 879 = 1749
AKG = 1,56 x 1749 = 2728 Kkal.
Karena kegemukan, sehingga total kalori diturunkan menjadi 2500 Kkal.
Kebutuhan karbohidrat : 65% x 2500 = 1625 kkal = 406,25 gram (60-65%)
Kebutuhan protein : 20% x 2500 = 500 kkal = 100 gram (15-25%)
Kebutuhan lemak : 15% x 2500 = 375 kkal = 41,66 gram (10-15%)

Pembagian Makanan Sehari
BAHAN MAKANAN Berat(gram) URT
Pagi : Nasi
Telor ayam/susu skim
Tempe/tahu
Sayuran
Jam 10.00 :
Buah
Siang : Nasi
Daging/ayam
Tempe/tahu
Sayuran
Buah
Minyak utk menggoreng
Jam 16.00 :
Buah
Malam :
Nasi
Ikan
Tempe/tahu
Sayuran
Buah
Minyak untuk menumis
Catatan :konsumsi garam dapur tidak
lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari
250
55/45
50
100
100
250
50
50
100
150
15
200
200
50
50
100
150
15
1¾ gls
1 btr/3 sdk mkn
1 ptg
1 gls
1 ptg bsr
1¾ gls
1 ptg
1 ptg
1 gls
1 ½ ptg bsr
1 sdm
2 ptg bsr
1 ½ gls
1 ptg
1 ptg
1 gls
1 ½ ptg bsr
1 sdm

B. SUPLEMENTASI ANTI OKSIDAN
Walaupun suplementasi anti oksidan masih memerlukan penelitian lebih lanjut,
namun saat ini banyak sekali suplemen yang dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat.
Sebagai tenaga medis harus berhati-hati memberikan anjuran minuman suplemen
agar tidak terjadi overdosis.

1. Vitamin dan penurunan homosistein :
Asam folat, vitamin B6, vitamin B 12 dan riboflavin merupakan ko-faktor enzim
yang essential untuk metabolisme homosis tein. Berbagai penelitian menunjukkan
bahwa peningkatan kadar homosistein dalam darah akan meningkatkan risiko
penyakit arteri koroner. Kadar asam folat yang rendah berkaitan dengan
peningkatan risiko penyakit koroner dan kadar vitamin yang rendah juga
berkaitan dengan peningkatan risiko aterosklerosis, walaupun risiko
aterosklerosis yang berhubungan dengan rendahnya kadar vitamin B6 tidak
berhubungan dengan konsentrasi homositein yang tinggi. Sedangkan vitamin B12
tidak berhubungan dengan penyakit vaskuler.
2. Kacang kedelai dan isoflavon :
Kedelai banyak mengandung fito estrogen yaitu isoflavon, yang memiliki aktivitas
estrogen lemah. Penelitian meta analisis pada tahun 1995 menyimpulkan ` bahwa
Isoflavon dari protein kedelai lebih bermakna menurunkan kadar kolesterol total,
kolesterol LDL dan trigliserida, tanpa mempengaruhi kadar kolesterol HDL.
Sehingga dianjurkan mengkonsumsi protein kedelai (20 – 50 gram/hari) dengan
modifikasi diet pada penderita dengan kadar kolesterol (total dan LDL) yang
tinggi. Tempe adalah hasil pengolahan kedelai yang melalui proses fermentasi,
dengan kandungan gizi lebih baik dari kedelai. Sehingga tempe dianjurkan untuk
di konsumsi oleh penderita hipertensi sebagai sumber protein nabati.
3. Tempe :
Tempe adalah salah satu makanan tradisional Indonesia, hasil fermentasi kaping
rhizopus ohgosporis atau rhizopusoryzal pada biji kedelai yang telah direbus. Adaberbagai macam tempe, yang dibicarakan disini adalah tempe yang terbuat dari kedelai, yang merupakan produk kompak, terbungkus rata oleh miselium kaping
sehingga nampak berwarna putih, dan bila diiris kelihatan keping biji kedelai
berwarna kuning pucat, diantara miselium.
Fermentasi kaping menghasilkan perubahan pada tekstur kedelai, menjadi empuk
dan nilai zat gizi tempe lebih baik dari kacang kedelai.

Nilai Gizi Tempe :
Protein
Enzim-enzim yang dihasilkan kaping, menghasilkan asam amino bebas, sehingga
kadarnya meningkat sampai 85 kali kadar protein kedelai.
Karbohidrat
Kedelai mengandung karbohidrat berupa sakrosa dan stakhiosa dan rifinosa (2
terakhir menyebabkan pembentukan gas dalam perut). Fermentasi kedelai
menjadi tempe menghasilkan karbohidrat.
Lemak
Enzim dalam kaping dapat menurunkan kadar lemak total dari 22,2% menjadi
14,4% dan meningkatkan kadar asam lemak bebas dari 0,5% menjadi 21%.
Mineral
Didalam kedelai terdapat asam fitat yang merupakan senyawa forfose, yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Dengan fermentasi, kaping menghasilkan enzim fitase yang menguraikan asam fitat, sehingga forfosenya dapat dimanfaatkan tubuh.
Vitamin
Proses fermentasi dapat meningkatkan kadar vitamin B2 (Riboferum), Vitamin Bb(Piridoksin), asam folat, asam panthotenat, dan asam nikotinat. Sedangkan kadarvitamin B1 menurun karena untuk pertumbuhan kaping dan terbentuk pula vitamin B12 oleh bakteri yang tidak ada dalam produk nabati lainnya.
Manfaat Tempe :Tempe merupakan sumber zat gizi yang baik, terutama bagi penderita hiper kolesterolemia. Dari berbagai penelitian ternyata tempe dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah serta mencegah timbulnya penyempitan pembuluh darah,karena tempe mengandung asam lemak tidak jenuh ganda. Sehingga penderita
hipertensi dianjurkan untuk mengkonsumsi tempe setiap hari, disamping diet
rendah lemak jenuh.
Tempe juga mengandung zat anti bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan
beberapa jenis bakteri granpositif serta penyebab diare (salmonella sp dan
shigella sp). Oleh karena itu, tempe juga dianjurkan untuk dikonsumsi balita yang menderita diare.
4. Asam lemak omega 3 :
Mengkonsumsi satu porsi ikan yang tinggi lemak (atau minyak ikan ) tiap hari
dapat menjadi asupan asam lemak omega 3 (EPA dan DHA) sekitar 900 mg/dl,dan dilaporkan dapat menurunkan kadar kolesterol danmencegah penyakit jantung koroner
5. Serat :
Walaupun berbagi studi menunjukkan adanya hubungan antara beberapapa jenis serat gengan penurunan kolesterol lDDL dan atau kolesterol total, namun belum
ada bukti langsung yang menunjukkan hubungan antara suplemen serat dengan penurunan penyakit kardio vaskular.
C. TERAPI PENUNJANG
Selain pengobatan dan pengaturan menu makanan pada penderita hipertensi,diperlukan juga terapi khusus lain seperti konseling masalah kejiwaan dan fisioterapi,terutama pada penderita pasca stroke atau infark penting.Pengertian juga diberikan kepada keluarga atau pengasuh untuk membantumenyiapkan makanan khusus serta mengingatkan kepada penderita, makanan yangharus dihindari/dibatasi.
D. GARAM NATRIUM
Garam natrium terdapat secara alamiah dalam bahan makanan atau ditambahkanpada waktu memasak atau mengolah makanan. Makanan berasal dari hewan biasanya lebih banyak mengandung garam natrium dari yang berasal dari tumbuhtumbuhan.Garam Natrium yang ditambahkan ke dalam makanan biasanya berupa ikatan, yaitu :
1. Natrium Chlorida atau garam dapur
2. Mono-Natrium Glutamat atau vetsin
3. Natrium Bikarbonat atau soda kue
4. Natrium Benzoat untuk mengawetkan buah
5. Natrium Bisulfit atau sendawa yang digunakan untuk mengawetkan daging
seperti Corned beef.

Cara memasak untuk mengeluarkan garam Natrium antara lain :
1. Pada ikan asin di rendam dan di cuci terlebih dahulu
2. Untuk mengeluarkan garam natrium dari margarine dengan mencampur
margarine dengan air, lalu masak sampai mendidih, margarine akan mencair dan
garam natrium akan larut dalam air. Dinginkan cairan kembali dengan
memasukkan panci kedalam kulkas. Margarine akan keras kembali dan buang air yang mengandung garam natrium. Lakukan ini 2 kali.










































BAB IV
PENUTUP

4.1.KESIMPULAN
Nutrisi merupakan proses pengambilan zat-zat makanan penting. Makanan adalah sumber penting nutrisi, dan lebih mudah diserap oleh tubuh untuk digunakan. Sementara ada beberapa nutrisi tidak bisa diserap secukupnya dari makanan, ahli gizi berpendapat bahwa penambahan suplemen merupakan suatu keharusan. Khususnya orang-orang yang berusia lanjut, karena mengalami penurunan fungsi fisik, daya penyerapan gizi makanan berkurang, maka perlu untuk menambahkan suplemen multi-vitamin guna menjaga kesehatan.

1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.

Karbohidrat dibagi atas :
a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.
c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
2. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
Fungsi lemak :

1. sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.
2. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
3. Perlindungan.
4. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
5. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
6. Vitamin larut dalam lemak.

4.2.Saran
Penulis menyadari banyaknya kekurangan di dalam pembuatan tulisan ini maka diharapkan pada kemudian hari ada yang membaca tulisan ini dapat disempurnakan kembali baik




DAFTAR PUSTAKA


1. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan Pemakaian Secara Klinis, Maria C. Linder,
Ph.D, Department of Chemistry, Fullertor, diterjemahkan oleh Aminudin Parakkasi;
Penerbit UI Press, 1992
2. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Depkes RI, 1998
3. Dr. Achmad Djaeni S. M.Sc, Ilmu Gizi, Jakarta, 1985
4. Makanan Formula Untuk Mengatasi Masalah Kurang Energi Protein (KEP), Direktorat Bina
Gizi Masyarakat, Jakarta, 1994
5. Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang, Depkes RI; Jakarta, 1995
6. Pedoman Makan Untuk Kesehatan Jantung Indonesia, PERKI Pusat dan Yayasan Jantung
Indonesia; Jakarta, 2002
7. Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi Edisi II, Mary Courtney Moore, diterjemahkan oleh Dr.
Liniyanti D. Oswari M. N. S. MSc; Hipokrates Tahun I, 1992
8. Penuntun Diet, Bagian Gizi RSCM dan PERSAGI; Jakarta, 1996
9. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI, LIPI Jakarta 1998

Tidak ada komentar:

Posting Komentar